Saturday, December 08, 2007

Die-cast


Sejak tahun duaribuan ini, sering saya temui orang dewasa hunting mainan die-cast yang dijual semasa kecil saya. Di kota manapun apabila mereka mendengar informasi tentang mainan tersebut pasti akan mereka buru sampai dapat. Mereka meng konsumsi barang - barang tersebut sebagai koleksi saja, tapi kadang mereka menjualnya kembali karena menemukan barang yang lebih baik kondisinya. Harga yang tinggi ini sangat tergantung kelangkaan mainan tersebut baik di Indonesia maupun di luar negeri.

Saya memiliki sebuah die-cast tomica masih original jepang, sebuah bemo dimana kapnya tertulis bajaj. Saya informasikan ini kepada mereka, ternyata malah menjadi buah simalakama buat saya. Mereka selalu menanyakan apakah saya mau menjualnya dan mereka mau membeli sebuah mainan scala 1:64 ini dengan harga yang bernilai beberapa ratus kali lipat dari harga saya beli dulu, menjadikannya bernilai ratusan ribu saat ini. Wow, angka yang sangat menggiurkan buat saya!
Tapi jelas saya tidak akan melepasnya karena merupakan salah satu koleksi mainan kenangan saya. Walau setiap kali bertemu, mereka masih selalu menanyakan dan memburu saya lewat hp, "...Mas, bemo bajaj nya masih ada? mau dilepas berapa...?"

Seandainya bukan mainan bemo saja yang bisa bernilai menjadi ratusan kali lipat, tapi juga bemo-bemo yang masih berseliweran dengan suara khasnya mengangkut penumpang di pasar bendhil.
Alangkah bahagianya para pemilik bemo-bemo tua itu jika ada kolektor yang memburunya seperti mereka memburu mainan bemo saya..

4 comments:

Anonymous said...

wah, ternyata mas budhi punya hobby yang langka juga ya..
lanjutkan mas hobbynya, siapa tau bbrp tahun lg harganya sdh makin naik...
jadi koleksinya ntar jd kyk barang antik, makin tua makin mahal..
jadi harta karun dech...

6killer said...

FYI mas..
Bemo bajaj tersebut harganya sekarang sudah mencapai dua juta rupiah.. ;)

Anonymous said...

thanks, i am always remember " die-cast " yaaa " die-cast", thanks alot.....

Anonymous said...

Sy juga pengguna bemo di masa sy sekolah dasar, Om. Pernah di terminal bemo kaki sy terlindas roda bemo yg bagian belakang. Untung bemonya kosong jadi kaki sy tidak retak tulangnya, hanya sakit sekali rasanya.