
Lalu saya diingatkan tentang seseorang yang pernah berarti di dalam perjalanan baru saya di awal tahun ini. Seseorang yang mengerti akan perjalanan saya dan seolah-olah dihadirkan Nya untuk menemani saya. Pertemuan 1 jam seakan terasa panjang walau hanya ditemani secangkir kopi susu saja. Waktu berjalan terus, siang menepis malam menentukan hari berikutnya. Bergulir.. dan lalu padam.
Kedekatan yang singkat saja. Seperti putaran jarum panjang jam yang dihentikan oleh alarm jam weker. Berbunyi keras mengingatkan waktu kami telah usai dan kami belum bisa menyikapinya dengan suatu kesiapan. Sampai seseorang mengejutkan dengan per tanyaan di sms tadi. Membuyarkan segala lamunan yang sudah saya konsep sehari sebelumnya. "Dia mungkin saudaraku, ..Wa" Jawab saya singkat.
Mungkin? Tersenyum saya menutup pintu pagar rumah. Haripun semakin malam..
1 comment:
Mas...salut mas, selain jago motret ternyata mas jago nulis juga'...
hebar, hebat....
terusin ya mas...
aku pasti baca terus mas...
Post a Comment